Sebuah Kisah Pelarian - Candi Sambisari (Part 1 of 2)
Semua
orang yang pernah tinggal di Jogja setuju bahwa di setiap sudut Jogja
memiliki Kenangan'', seperti itulah kira-kira kutipan dari perkataan
Anis Baswedan, Menteri Penddikan dan Kebudayaan yag berasal dari
Jogjakarta. Aku pun setuju dengan kata itu dan bagiku Jogja itu
adalah bahasa rindu (kecuali bagi yang putus dari mantan, hehehe).
Jogja
hari ini cerah, lebih tepatnya panas karena awan sedikit sekali yang
datang dan lewat. Terik siang awan biru adalah sebuah prediksi untuk
menikmati senja di sore nanti. Tampaknya cuaca hari ini memang
bersahabat. Walaupun sedikit terik di siang hari, tapi sore munkin
bisa menawarkan cerita yang lain lagi. Rencana untuk angkat ransel
tiba-tiba muncul. Sebentar kubuka Google Maps, tunggu sebentar sabar.
Maklum Gedgednya buka 4G.
Perjalanan
kali ini masih bertema Heritage. Setelah berputar-putar di Maps dan
Yaps... pilihan kali ini masih seperti edisi sebelumnya. Berjalan ke
Candi tertinggi di Jogjakarta, Candi Ijo dan Kali ini kita akan
sedikit menikmati Candi yang tercantik di Jogjakarta (Iya kayak kamu,
hihi). Candi Sambisari atau juga disebut Candi Sari. Perjalanan ini
memang tak seru kalau dilakukan sendiri(biar ada yang motoin). Aku
ajak teman Fairi Yadi, mahasiswa UST Jogjakarta yang juga penikmat
jalanan.
Sore
sekitar pukul 15.00 aku dan temanku bersiap berangkat. Perjalanan ke
Candi Sambisari mengahabiskan waktu sekitar 20 menit ke arah timur
dari pusat kota Jogjakarta. Perjalanan yang lumayan cepat dengan
jarak tempuh sekitar 10 km dari pusat kota. Lokasi Candi ini bisa
diakses dengan mudah baik dengan mobil dan motor. Para backpaker tak
perlu khawatir kesasar karena papan nama menuju lokasi cukup mudah
dilihat dan mudah ditemui.
Seperti
biasa, hari minggu jalanan Jogja selalu sesak oleh pengendara, bus
pariwisata, mobil-mobil dengan plat nomor luar jogja. Tapi entah
kenapa perjalanan kali ini kami kesasar. Kesasar mencari jalan ke
Candi. Ya begitulah ceritanya. Salah jalan? ''Iya''. Tapi itu adalah
pilihan yang saat itu harus dilakukan. Pilihan untuk memilih jalan
(tak)keliru itu terlintas setelah motor Honda CB-ku tak sengaja
menabrak bagian belakang Honda Jazz. Bamper belakang Jazz pun baret
dan CB-ku selamat. Teriakan dari pemilik mobil kami hiraukan. Aku
terus tancap gas dengan hati yang berdegup kencang. Munkin mukaku
pucat saat itu. Temenku juga sedikit takut karena tauma. Salah satu
pilihan untuk menghindar agar tidak dikejar adalah masuk jalan desa.
Tepat sekali, disitu kami kesasar. Tapi lebih tepatnya mencari jalan
alternatif untuk sampai ke lokasi (Apologi dikit). Setelah
berputar-putar, tanya orang sana-sini akhirnya kami sampai juga di
lokasi. Selamat datang di Candi paling cantik di Jogjakarta ''Candi
Sambisari'
NIKMATI SAJA SORENYA
Situs
candi sambisari sangat diperhatikan dan dirawat bahkan untuk
memanjakan para pengunjung, di pintu masuk kita sudah disambut ramah
oleh pegawai loket untuk membayar retribusi. Ya namanya juga situs
purbakala, jadi butuh perawatan yang baik gaes. Biaya sebesar Rp.2000
sangat murah jika dibanding dengan biaya perawatannya. so.. tetap
jaga kebersiahan ya gaes.
Tak
keliru kiranya jika banyak orang yang mengatakan kalo situs candi ini
adalah candi tercantik di Yogyakarta. Saat masuk kita disuguhi
pemandangan hijau. Rumput-rumput hijau terawat dengan baik pelataran
yang hijau dengan rumputnya membuat para pengunjung betah disini.
Sambisari dengan keindahannya sangat pas jika dijadikan spot hunting
foto. Saat aku kesana, banyak teman-teman yang sedang melakukan
pemotretan, entah apa aku juga gak tau sih. apa lagi jika teman-teman
sambil menikmati sore. Angin sepoi dan matahari yang sudah menyisakan
hangat dengan guratan warna jingga senja di ufuk barat. Lambaian
pohon kelapa, waaaah, romantis abis pokoknya gaes.
Pelayanan dan fasilitas bagi para pengunjung juga diperhatikan. Tersedianya toilet umu, mushala bagi teman-teman yang muslim menjadikan sambisari memang pas untuk santai menghabiskan waktu luang apalagi weekend, yang jelas temat ini romantis abis buat teman yang sudah punya pasangan dan cocok buat yang jomblo. (yang Jomblo??) ya buat yang pengan ngungkapin perasaan cinta sama gebetan gaes. selebihnya mari kemasi ransel kalian gaes. (cak)
Pelayanan dan fasilitas bagi para pengunjung juga diperhatikan. Tersedianya toilet umu, mushala bagi teman-teman yang muslim menjadikan sambisari memang pas untuk santai menghabiskan waktu luang apalagi weekend, yang jelas temat ini romantis abis buat teman yang sudah punya pasangan dan cocok buat yang jomblo. (yang Jomblo??) ya buat yang pengan ngungkapin perasaan cinta sama gebetan gaes. selebihnya mari kemasi ransel kalian gaes. (cak)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar