Opsi Alternatif - Tebing Breksi Jogjakarta

Opsi Alternatif - Tebing Breksi Jogjakarta

Hari sabtu pagi, aku sudah berencana untuk melakukan perjalanan bersama teman-teman. semua persiapan termasuk kamera sudah masuk dalam tas ransel. batere kamera sudah diisi full dari semalem, smartphone tak ketinggalan. dan semuanya sudah siap dan berangkat.
Pagi jam 6 pesan grup WA berbunyi, notifikasi dari salah seorang teman di grup WA yang cuma berisi 4 anggota. salah seorang teman batal tidak ikut. buat aku tak masalah jika jika batal tidak ikut, tetapi jika hal itu tiba-tiba??. tapi perjalanan itu harus batal karena karena sebuah alasan sebuah pesan WA. padahal sesuatu yang sudah dipersiapkan dan direncanakan harus batal di injuri time.
Merasa kecewa itu pasti. aku tidak mau menutupi dan bilang tidak apa-apa. tapi ya mau gimana lagi, hari ini harus diisi dengan agenda lain. sambil nyalain kompor dan buat kopi sepertinya cukup untuk meluangkan waktu pagi ini.
seperti kopi hidup tak selalu sesuai rencana. "ngelindur wooy".
Opsi Lain
sambil menikmati kopi pagi, udara yang masih dingin dan burung yang mulai bercerita tentang mimpi mereka semalam di pohon kedondong depan kos. "pokoknya harus berangkat." "kemana?" "gak tau pokoknya berangkat" tiba-tiba pikiran itu muncul dalam lamunku. air hitam itu pun aku seruput lagi sambil mencari agenda untuk next detination, kemana destinasi kali ini akan menjadi. Arabica kopi itu tak terasa sudah separuh aku teguk. sejenak aku ambil HP di atas meja yang masih menancap di colokan carger.

"bro hari ini ada waktu gak, sore kluar yok"

pesan itu aku kirim beberapa temanku secara random menggunakan WA. berharap salah satu dari mereka mau aku ajak keluar habisin hari libur yang sedikit diluar prediksi ini. seperti biasa, tak bia mengharapkan pesan WA dari mereka yang masih asik dengan bantal dan guling mereka. tak apa arabica hitam menjadi teman pagi ini.

"siap cuk" balasan chat WA itu dari temanku

balasan itu cukup menentukan agenda kali ini dari pada harus solo travel karena tidak ada yang buat fotoin aku. Aku pun siap dan mulai mencari destinasi yang low budget. hingga akhirnya perjalanan diputuskan ke Tebing Breksi.

Jalan alternatif
kami berangkat setelah ashar sekitar jam 15.00 lebih. perjalanan kali ini tidak munkin dilakukan melewati jalan utama karena masih dalam suasana hari libur yang artinya jogja sesak dan macet dengan mobil, bis, motor dengan plat luar jogja. sehingga kita memilih jalan alternatif untuk perjalanan kali ini.
melewati jalan alternatif bagiku sangat asik. daretan sawah yang hijau karena masih belum panen raya, pohon-pohon yang menjulang dan rimbun adalah bonus perjalanan. disamping itu juga tantangan untuk menaklukan jalan baru yang belum pernah dilewati adalah hal yang paling menarik. travel itu tidak hanya berangkat dan sampai di tujuan tapi apa yang terjadi untuk sampai pada tempat tujuan, itu sebenarnya perjalanan.
Travel itu butuh seni, sehingga kesasar, dorong motor karena bensin habis bukanlah sebuah musibah. bagi seorang traveler itu adalah hadiah. Karena dengan itu perjalanan tidak membosankan dan menjadi ingatan dan cerita saat reunian bersama kawan-kawan.
Tebing Breksi
dalam perjalanan melewati jalur alternatif, aku bersama temanku berencana untuk mampir di Candi Abang, tapi itu tinggal rencana. awan yang mulai meredup mengurungkan niat. dalam perjalanan ini sebenarnya kami sebelum sampai tujuan masih bisa melewati destinasi yang bisa kita datangi, seperti Candi Abang, Spot Riyadi, dan situs Candi Ijo. karena aku sudah pernah ke Candi Ijo jadi kita langsung ke Tebing Bereksi.
1 tahun lalu aku pernah melewati tempat ini dan masih berupa sisa galian batu kapur. belum tampak seperti tempat wisata. namun instagram merubahnya. orang-orang mulai ramai sekedar untuk mendapatkan latar belakan foto. kini tempat ini sudah mulai melakukan perbaikan dan penataan berikut juga panambahan fasilitas seperti kamar kecil, tempat jualan mushala dan lainnya.

"parkirnya 2000 mas sama retribusi seikhlasnya" kata seorang penjaga pintu masuk

"oke siap" kataku dari kursi belakang motor

sebagai biaya perawatan tempat wisata sudilah kiranya memberikan uang retribusi seikhlasnya ya gays.

sejenak sambil jalan dari tempat parkir, aku akan melihat ukiran di batu dalam bentuk relief disisi tebing. ukiran karakter tokoh wayang menjadi spot foto yang bagus. kita harus bergantian dan menunggu untuk mendapatkan backgound spot ini. Di sisi tebing lain terdapat ukiran naga Shenlong yang bisa mengabulkan permintaan seperti dalam animasi Dragon Ball. naga dengan mullut menganga akan mengabulkan permintaan kalian. 😃
Ukiran Naga di Tebing Breksi
matahari sudah mulai menjemput senja, semburat warna jingga kini memanjakan mata. cepat-cepat aku naik ke atas tebing dengan tangga yang dibentuk dati batu-batu tebing. disekitar tangga aku melihat para pecinta burung hantu yang membawa peliharaan mereka. burung yang sudah jinak dan sangat ramah diajak selfie bersama.
menikmati senja dari atas sambil melihat lampu-lampu kota yang sudah mulai meyala. cahaya sudah mulai meredup. warna jingga du ufuk barat seperti mantra alam. saat mulai gelap, lampu-lapu rumah dan jalanan kota pun sudah mulai menyala. warna jingga yang semakin menggelap berganti silau lampu-lampu seperti kerumunan bintang. sebuah perjalanan opsi alternatif yang tak mengecewakan.
Senja dari Tebing Breksi

Tags :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar